Kenapa Jadi Penulis?


Kenapa jadi penulis? Pernah tidak pertanyaan semacam itu muncul dibenak kita? Pasti pernah. Iya kan? Ayo ngaku..

Apa sih penulis itu? Orang yang kerjaannya menulis. Ah ya benar. Tapi penulis zaman sekarang mah bukan lagi menulis dengan tangan melainkan mengetik dengan tangan. Hahaha oke apapun medianya tetaplah disebut sebagai penulis karena dia menghasilkan karya berupa tulisan.

Di era sekarang sudah banyak dan bejibun para penulis-penulis di seluruh dunia. Baik yang sudah terkenal banget, terkenal aja dan tidak terkenal. Kamu tipe yang manakah?

Terlepas dari terkenal atau tidaknya seorang penulis jika kamu menghasilkan sebuah tulisan dan karya tetap dipanggil sebagai penulis. Apakah penulis yang terkenal bisa menjamin tulisannya itu sudah berkualitas? Bisa iya, bisa tidak. Kenapa? Karena banyak aku temui buku-buku bagus yang penulisnya tidak begitu terkenal. Bahkan ada penulis yang karyanya biasa-biasa saja bisa melejit. Siapa? Ah itu rahasia.

Setelah membaca tulisanku sampai pada bagian ini apakah kamu sudah berpikir kenapa memilih menjadi penulis? Kalau sudah simpan baik-baik dalam memori dan selalu ingat-ingat. Akupun juga selalu berpikir kenapa aku memutuskan untuk jadi penulis. Eh? Emangnya aku sudah jadi penulis? Ya anggap saja iya deh.

Setiap penulis pasti punya keinginan terdalam untuk bisa menerbitkan karyanya dalam bentuk buku. Benarkan? Aku juga demikian. Tapi jangan terlalu muluk-muluk dan ambisius. Karena jika kamu lupa tujuan awal kamu menulis itu untuk apa, maka kamu akan terjerumus dalam kisah yang salah. Ibarat kamu berjalan salah belok begitulah.

Contoh saja ada teman di wattpad yang berbagi cerita tentang pengalamannya. Dulu dia mempunyai teman sama-sama penulis. Karena dia lebih dulu sukses dalam artian cerita dia di wattpad banyak yang membaca akhirnya dia menjadi sedikit sombong. Dia menganggap karya temannya itu biasa saja dan lebih hebat karyanya dibanding karya orang lain. Dia merasa dialah yang paling keren. Pada akhirnya, temannya itu mampu menerbitkan karyanya lebih dulu dalam bentuk buku. Kita tidak boleh merasa gegabah, sombong dan jangan pernah meremehkan orang lain. Karena belum tentu karya orang lain yang kita remehkan lebih jelek dari karya kita, bisa saja kita yang lebih jelek.

Aku pernah mendapatkan nasehat dari teman di wattpad juga. Pertanyaan sederhana namun mampu menyadarkanku.
“Tujuan kamu menulis itu karena apa, Pril?”
“Ya hobi.”
“Nah jika itu adalah hobi nikmatilah, jika ada yang baca dan vote ya syukur kalau tidak ya tidak apa-apa. Toh itu adalah hobi kita. Bukankah hobi itu menyenangkan?”

Nah sederet kata-kata dia di atas selalu aku ingat dan ingat.

Seperti kata Bang Syaiha tulisan kita nantinya akan menemukan jodohnya sendiri. Jadi jangan khawatir menurutku nikmati saja prosesnya. Terus menulis dan menulis. Urusan nanti karya kita terbit dalam bentuk buku atau tidak mah tinggal takdir yang menentukan. Dan jangan lupa proses menerbitkan buku juga tidak gampang butuh proses lama dan panjang.

Kenapa ingin jadi penulis?

Dengan menulis kita bisa saling berbagi ilmu, pengalaman dan perasaan. Ya syukur-syukur tulisan kita bermanfaat untuk para pembaca. Semoga saja. Amiin.

Sekian dan terimakasih.

#OneDayOnePost

April Cahaya

Pati, 24 April 2016

8 comments: