Saat itu aku sedang makan siang bersama teman-teman kerjaku, salah satu temanku bertanya, “Pril, kok suka beli buku sih?”.
Aku menjawabnya, “Ya suka aja, karena aku suka baca.”
Ini dia tanya lagi, “Lha satu buku gitu harganya kira-kira berapa?.”
“Sekitar 40 sampai 60 ribuan deh.”
“Misal nih ya kamu udah punya 10 buku, nah berarti kamu udah ngeluarin duit sekitar 500 ribuan kan? Gak eman-eman?”
Wah ternyata laki-laki yang satu ini perhitungan juga ya, bagus-bagus. Aku menjawabnya dengan argumen yang panjang kali lebar kali tinggi. Jadi gini kenapa aku suka membaca? Karena membaca mengantarkanku ke dunia yang tidak bisa aku capai. Karena membaca aku mendapatkan ilmu yang belum aku ketahui. Karena membaca aku mempunyai banyak informasi dan pengetahuan yang lebih luas.
Trus ini soal perhitungan biaya untuk membeli buku. Sebelum membeli buku kita harus memperkirakan berapa besar biaya yang akan kita keluarkan agar uang tidak ludes gara-gara membeli buku. Misal ditarget sebulan beli satu buku, nah nantinya kita akan terbiasa menyisihkan uang untuk sekedar membeli buku. Jadi gak menguras kantong kan.
Tapi sebulan satu buku tidak berlaku untukku. Kenapa Pril? Karena seringnya aku beli buku itu online. Kota Pati bukanlah kota besar yang banyak toko buku besar misal seperti Gramedia. Jadi kalau ada buku baru aku sukanya pre-order. Terkadang juga beli saat ada promo di salah satu toko buku oline. Untuk menghemat biaya, aku biasanya beli dua atau tiga buku sekaligus agar biaya ongkirnya gak terlalu mak jleb.
Apa sih istimewanya buku?
Pernah temanku bertanya. (ini teman-temanku suka kepo sih)
“Kenapa suka beli buku?”
“Karena aku suka membaca dan koleksi juga. Misal disuruh milih beli pakaian atau buku, aku lebih memilih buku.”
“Jadi kamu gak pakai baju ya? Trus misal gak punya pakaian kamu pakai buku itu ya?.”
Eits, bukan itu maksudku. Haduh ingin jedotin kepala ke tembok. Maksudku beli buku lebih menggoda dibanding harus beli pakaian. Lo gak ngerti gue sih.
Seminggu kemarin ada bazar buku di Kota Pati. Tidak seramai bazar buku tahun lalu sih menurutku. Stand-standnya terlihat sedikit. Nah yang menggiurkan bikin iler netes adalah stand Divapress. Buku-buku seharga 10-40 ribuan berjejer di sana. Bikin khilaf beneran.
Aku menyusuri dari satu stand ke stand yang lain hingga aku menemukan satu stand yang menjual buku bajakan. Iya kan disebut bajakan lha wong bukan buku asli. Terlihat dari covernya yang burem seburem cintaku padamu. Eh?
Menurutku itu kejam. Iya kejam terhadap penulis dan penerbit buku itu sendiri. Bayangkan harga buku-bukunya Raditya Dika, Tere Liye, Andrea Hirata, Dee Lestari, Pidi Baiq, Asma Nadia dan masih banyak lagi hanya dijual seharga kisaran 20-30 ribu. Gilaaa... aku sampai geleng-geleng kepala lihatnya. Dan mas-mas penjaga standnya itu gencar banget tawarin dagangannya. Aduh sorry mas, aku tidak level. (sok gaya)
Oke kita kembali ke pembahasan yang mana nih ?
Hasil perburuan buku tadi aku memborong lima buku tepatnya novel sih dengan harga yang super murah. Stop, aku tidak beli yang bajakan tadi. Aku beli yang asli kok tapi memang harganya diskon. Diskon yang kebangetan.
Jadi apa menariknya buku? Buku adalah jendela dunia, itu yang banyak aku dengar selama ini. Tapi bagiku buku bukan hanya sebuah jendela melainkan juga pintu atau bahkan sebuah rumah. Rumah yang membimbing kita menuju kesuksesan. Setuju?
Hem.. ada juga yang bilang kalau novel itu tidak bermanfaat. Kan novel itu cuma sebuah cerita. Iya memang sih, tapi kamu akan jadi orang yang rugi jika memandang novel hanya sebagai sebuah cerita. Berarti kamu orang yang kurang jeli dalam memahami sebuah bacaan. Karena novel itu adalah ilmu dan pengetahuan yang dikemas dalam cerita kehidupan yang apik.
Buku adalah suatu benda istimewa yang lahir dari sesuatu yang luar biasa juga. Sadar atau tidak kalau buku yang paling istimewa di dunia ini adalah Al-Qur’an. Buku yang digunakan untuk pedoman hidup manusia yang ditulis langsung oleh pencipta alam semesta ini yaitu Allah SWT.
Sekian cuap-cuapku kali ini. Kepanjangan tidak? Semoga tidak hehehe...
#OneDayOnePost
April Cahaya
Pati, 15 Maret 2016
Waahhh... sama mbak april.. aku juga suka khilaf kalo beli buku..😂😂😂
ReplyDeleteNah itu tuh penyakitnya
Deletesetujuuuu..ak jg suka lapar mata kko sm buku..hehehe
ReplyDeleteWkwkkw gak bisa sembuh itu mbk
DeleteWkwkkw gak bisa sembuh itu mbk
Deletesetujuuuu..ak jg suka lapar mata kko sm buku..hehehe
ReplyDeletebuku-jajanan paling menggiurkann,hehe
ReplyDeleteBener bgt tuh
DeleteAku juga suka buku...., dan suka kamu juga #eh
ReplyDeleteEaakkk...
Delete