Sore ini, awan terlihat begitu pekatnya. Menandakan akan datangnya sang dewi hujan yang akan memberikan sedikit kesejukan bagi hati yang gersang. Menatap langit yang tak secerah pagi tadi membuatku teringat akan kisahmu dan kisahku.
Kisah yang tak secerah langit pagi namun sekelam langit sore. Dimanakah sang cahaya yang menyinari? Tak adakah sedikit celah yang memberi harapan? Semuanya sirna dan hilang tertiup angin disertai rintik. Rintik itu kini semakin deras, jarak pandang mulai kabur tak jelas. Jadi seperti inikah kisah kita?
Akan aku lepas jika itu memang seharusnya aku ikhlaskan. Pergilah bersama sang angin sore. Aku akan baik-baik saja bersama derasnya air hujan yang jatuh dari langit. Aku yakin hatiku akan sekuat batu, tapi bukankah jika sebuah batu yang terkena tetesan air hujan itu lama-lama akan terkikis juga? Entahlah kita lihat saja nanti. Apakah aku akan tetap bertahan atau tidak?
#OneDayOnePost
April Cahaya
Pati, 13 April 2016
Bertahanlah mbak April, demi aku... #plakditabokmbkApril
ReplyDeleteHarus bertahan April sayang
ReplyDeleteHarus bertahan April sayang
ReplyDeleteBertahan karena menyerah adalah pengkhianatan. Ala ala demo mahasiswa.
ReplyDeleteBertahan april
ReplyDeleteIni apa toh??? Padahal ini hanya sebuah kata2 bukan kisahku.. #gubrak
ReplyDeleteJgn jd pengkhianat kata Gilang,
ReplyDeleteMaka bertahan April 😆
Iya aku akan bertahan Mas.. hahaha
Deletesukaa banget baca tulisan2 mba april tentang catatan cinta yg kali ini kok aku jd baperr yaa?? trasa jadi tokoh utama dalam tulisan ini,,dan mungkin memang hanya prasaanku saja, hehe
ReplyDeleteCiehh baper cieh... yes akhirnya bisa buat orang baper.
DeleteBedtahanlah mbak april... aku tanpamu.. butiran debu..😂😂😂
ReplyDelete