Matahari siang ini terasa terik menyengat kulit. Padahal
setengah jam yang lalu hujan baru saja turun dengan derasnya. Aku duduk sambil
menikmati snack yang baru saja aku beli dari kantin.
Pernahkah merasa seolah-olah dirimu tidak terlihat
oleh sekitarmu? Jika iya, seperti itulah keadaanku sekarang. Menjadi pendengar
setia mereka-mereka yang asyik mengobrol tentang ini dan itu. Bodohnya aku lupa
membawa headset. Setidaknya aku bisa mengusir rasa bosan yang mulai mengusik
sedari tadi.
“Udah bel masuk tuh, yuk masuk kelas. Nin, ayok.”
Aku mengangguk seraya berdiri dan berjalan mengekor
di belakang teman-temanku. Hah.. entahlah. Aku hanya seperti benda mati
diantara mereka. Cuma berdiam tanpa suara. Bosan pastinya.
Jika boleh aku berandai-andai, ingin rasanya aku
mempunyai seorang sahabat. Sahabat yang bukan hanya sekedar teman. Seseorang yang
mampu mendengar segala ceritaku. Mungkin saja tentang kebodohanku yang jatuh di
parit atau tentang aku yang diam-diam menyukai kakak kelas. Teman yang bisa
saling membicarakan tentang hobi dan makanan kesukaan. Sayangnya itu cuma khayalanku
saja.
“Ran, hari Minggu besok kamu ada acara tidak? Beli
buku yuk, kan kamu suka jika diajak beli buku.” ajakku pada Rani yang sibuk
memasukkan buku-bukunya usai pelajaran berakhir.
Rani menghentikan aktivitasnya dan tersenyum manis
ke arahku. “Maaf, Nin. Aku sudah janjian sama Wulan dari kemarin. Sorry.”
Aku hanya membalasnya dengan senyuman seolah itu menandakan
jika aku baik-baik saja. Selalu dan selalu. Kapan ya aku punya sahabat juga. Kapan
aku bisa jalan-jalan dengan teman-temanku? Entahlah. Aku seperti daun kering
yang jatuh tanpa sedikitpun dipedulikan orang. Terhempas angin musim kemarau
atau hujan tak akan ada yang mendengar meski aku mengiba. Semua orang berjalan
bersama keluarga, pacar atau dengan teman mereka, berbeda denganku yang
berjalan dengan kaki terseret. Enggan pulang ke rumah tapi aku bosan berjalan
sendiri. Langit malam pun tak menampakkan gemerlap bintangnya mungkin tertutup
mendung kelam.
---
#OneDayOnePost
April
Cahaya
Pati,
05 April 2016
Kompor Gasssss kata pakde Indro,
ReplyDeleteKeren abis
Jangan berlebihan mas...
DeleteKompor Gasssss kata pakde Indro,
ReplyDeleteKeren abis
Itu ada kelanjutannya nggak? Berasa masih gantung..😆
ReplyDeleteGak ada. Hahahahah sorry
DeleteSini aku temenin beli buku.. hihihi
ReplyDeleteLhoh makasih ya mbak
DeleteLhoh makasih ya mbak
Delete