Catatan Cinta #12
Bagiku dia adalah setitik cahaya yang hilang dalam pekatnya malam. Dia adalah setitik cahaya yang tak mampu aku rengkuh. Dia adalah setitik cahaya yang memudar perlahan tanpa berbekas.
Perasaan yang semakin meluap tanpa terbendung. Perasaan yang kian lama tanpa bisa aku hentikan meski hanya sesaat. Tetapi dia seolah berjalan menjauh dan menghilang diterpa angin.
Akankah dia tahu jika perasaan laknat ini tak pernah bisa hilang dalam diriku? Akankah dia tahu jika namanya masih melekat rapi dalam dinding-dinding cinta yang kokoh?
Detik waktu yang tak mampu aku hentikan, sama halnya dengan cintaku yang tak mampu aku hapuskan. Haruskah aku membunuh cinta agar dia tak mengusikku? Haruskah aku membunuh perasaan yang tak pernah aku inginkan ini?
---
#ODOP
Pati, 23 Maret 2017
April Cahaya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Ngga usah dibunuh. Kasian -_-
ReplyDeleteGpp aku lagi mode kejam
DeleteKadang membunuh cinta itu lebih baik dr pada tersiksa perlahan lalu mati. Eakk apaan sihh
ReplyDeleteEaaak.. Nah aku bener kan?? Hahha
DeleteDijaga dengan penjagaan terbaik aja... hehehe
ReplyDeleteHehehe saran yg bagus Bang
DeleteTitipin air ujan April.... Biar ikut ke laut, hhii
ReplyDeleteMampet di selokan klo air hujan nanti mbk Ci
Delete