Outbond dan Motivasi

Jika disuruh menceritakan pengalaman yang paling berkesan dalam hidupku sih banyak. Bahkan aku lahir ke dunia ini pun hal yang sangat berkesan bagiku. Karena seingatku, aku tidak pernah punya cita-cita hidup di bumi. Tahu-tahu aku sudah lahir gitu aja. (apa ini) okey lupakan ocehanku.

Outbond dan Motivasi. Itu judul yang terpampang di awal tulisan ini. Mungkin ini adalah salah satu pengalaman yang menurutku berkesan. Tidak paling lhoh ya.. Karena mungkin saja ada pengalaman yang lebih berkesan lagi dalam hidupku, tapi sayangnya aku melupakannya.


Tanggal 25 April 2015 aku dan teman-teman kerjaku termasuk si boss mengadakan acara untuk sekedar refreshing. Kami akan mengikuti acara outbond dan motivasi dalam rangka ulang tahun toko komputer dimana aku bekerja. Kami berangkat setelah jam kerja yaitu jam 5 sore.


Oke foto diatas kami sedang siap-siap untuk berangkat. Jangan tanyakan dimana aku berada, karena aku masih di dalam toko dalam proses closing harian. Iya itu tuh urusan hitung menghitung duit lah. Jadinya aku ketinggalan ngeksis di depan toko.

Kami berangkat sore itu juga dari Pati menuju ke Villa Bougenvil Kajar, Colo Kudus. Saat itu kami menaiki mini bus bersama satu mobil milik si boss. Penasaran bagaimana kehebohan di dalam kendaraan? Ya bisa dibayangkan seperti mini konser. Aku yakin Pak sopir saat itu telinganya berdengung karena mendengar suara fals kami. Hahaha. Bisa dibayangkan satu minibus yang ditempati sekitar 15 orang gaduh dan riuh bernyanyi diiringi genjrang-genjreng gitar. Aduhai banget pokoknya. Untung Pak sopir tidak merasa terganggu atau mungkin pura-pura tidak terganggu. #plak

Rata-rata umur kami hampir sebaya yang paling tua baru mempunyai anak satu yang belum genap satu tahun. Jadi kalau soal selera obrolan dan kegilaan masih sama lah. Kami tiba di sana hampir jam tujuh. Rasanya sudah terbayang kasur tapi perut udah pada keroncongan minta jatah makan. Setelah menurunkan barang dan segala perlengkapan, kami mulai pembagian kamar antara perempuan dan laki-laki. Sehabis itu persiapan untuk barbeque. Gila.. dasar orang pesisir ya terkena hawa dingin pegunungan serasa tulang mau rontok. Malam itu kami habiskan dengan memanggang sosis dan melanjutkan mini konser yang tertunda tadi sampai lewat tengah malam. Oke aku tidak akan upload foto pada malam itu karena muka kita kucel banget.

Adzan Subuh berkumandang jauh, yang pertama bangun hanya aku. Entah kenapa malam itu aku menguasai satu ranjang sendiri padahal harusnya buat 3 orang. Dan aku tidak tahu entah kemana teman-temanku. Aku mandi sekaligus wudhu kemudian melaksanakan sholat shubuh. Bisa dibayangkan dinginnya air saat itu? Sumpah tulangku berasa kaku mendadak.


Pagi-pagi sekali kami sudah siap mengenakan seragam hijau-hijau seperti gerakan 1000 langkah Anlene atau lebih mirip karyawan pabrik Dua Kelinci. Tapi kami pede aja tuh tetep eksis dan cekrak sana cekrek sini. Ingat tingkat kepedean kami diatas rata-rata orang normal.


Anggap saja ini ngenes dan kelaparan karena menunggu si boss yang sudah ke gereja pagi-pagi sekali. Muka melas nongkrong depan pagar villa. Sesekali kalau ada kendaraan lewat kami di klakson, anggap saja kenal gitu. Hahaha.

Ini adalah tim kami yang terdiri dari karyawan-karyawati dua toko milik boss kami. Jumlah karyawan sekitar 19 orang. Rusuh banget ya? Ada yang tidak kelihatan mukanya tuh. Kasihan, kasihan, kasihan.


Acara akan dilakukan di hutan pinus yang lokasinya tidak jauh dari villa tempat kami menginap. Kami dikenalkan dengan motivator kami yang bernama Mr. Philipus Gudel. Namanya aneh kan? Iya aneh, orangnya aja bilang namanya aneh. Ini foto kami bersama Mr.Philipus Gudel.


Di sini kami diajarkan tentang membangun kekompakan dalam sebuah tim. Apalagi kami adalah tim kerja. Dalam tim kita harus saling berkoordinasi dan bekerja sama agar tujuan kita tercapai. Untuk pemanasan, diadakan permainan sederhana yang membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Kami duduk membentuk lingkaran, Mr.Philipus menunjuk salah satu dari kami untuk mulai menghitung 1 sampai 6 kemudian arah berhitung berbalik arah begitu seterusnya. Jika tidak berkonsentrasi maka kamu pasti akan salah menyebut nomor atau cuma melongo tidak tahu nomor berapa yang harusnya kamu ucapkan. Dan yang salah harus rela mukanya dicorat-coret dengan lipstik. Bisa dibayangkan jika kamu salah terus mukamu dipastikan lebih buruk dari badut.

Sepanjang acara kami melakukan banyak sekali permainan yang membutuhkan kerjasama tim. Jangan sampai ada miskomunikasi antar orang dalam tim tersebut karena akan menimbulkan kekacauan dan timmu akan kalah. Ini seru banget dan kami semua bisa tertawa lepas tanpa beban, bisa melupakan sejenak kerjaan yang membuat kepala pusing. Bahkan kita melupakan posisi kita di kerjaan, contoh saja antara boss dan karyawan. Gila bersama, seru-seruan dan meneriakkan yel-yel masing-masing tim. Yang kalah kena hukuman dan yang menang bebas mengejek yang kalah. Satu yel-yel yang selalu kami teriakkan yaitu One Spirit, One Team, One Goal. Entah kenapa kata-kata itu menyulut semangat kami.



Pernah punya keinginan nimpuk boss?? Nah keinginan itu  akan terkabul saat permainan terakhir ini. 

Jadi satu tim itu harus melindungi api dari lilin yang ditutupi dengan ember agar tidak mati. Satu tim harus bekerjasama untuk melindungi si lilin. Tim yang lain melempari tim yang dibawah dengan plastik yang berisi air. Rasanya ditimpuki air itu sakit juga ya seperti patah hati (eh kok?) Timku akhirnya keluar sebagai pemenang dalam segala permainan, meski ada yang kalah sih. Dari jumlah uang mainan yang kami kumpulkan sebagai reward kemenangan kamilah yang mempunyai uang paling banyak. Seru abis meski badan udah basah semua. Dan asli pinggangku sakit akibat adegn kepeleset yang tidak pernah aku bayangkan. Memalukan.

This is my team. Wohooo...


Setelah itu kami kembali ke villa, mandi, makan dan tidur. Acara ditutup dengan permainan super deal. Banyak kekonyolan dan hadiah-hadiah yang tidak disangka muncul dari kotak-kotak besar itu. Ini Pak Boss lagi menjelaskan aturan mainnya.


Acara selesai kami siap-siap pulang kembali ke Pati. Meski cuma dua hari yang tidak genap kami merasa puas dan pegel. Badan remuk tapi hati gembira. Tak hanya kesenangan yang kami peroleh tapi juga sebuah ilmu tentang kerjasama tim yang solid. Kami adalah tim yang mengemban tugas di masing-masing bagian. Kami adalah tim yang siap bekerja dengan baik demi mencapai tujuan perusahaan.

Sekiranya begitu ceritaku tentang pengalaman yang paling berkesan sesuai teman ODOP minggu keempat ini. Semoga tulisanku bermanfaat bagi yang membacanya, aku hanya sekedar membagi pengalaman.

Tetap semangat dan selalu berkarya.

#OneDayOnePost

April Cahaya


Pati, 21 Maret 2016

10 comments: