Hembusan angin musim
semi sudah mulai terasa masuk melalui celah-celah jendela. Yoshida Hana, gadis
tujuh belas tahun penyuka musim semi. Hana menyisir rambut pendeknya perlahan,
sesekali bibir tipisnya menyanyikan lagu favoritnya.
“Hana-chan, hayaku.” suara
teriakan ibunya menggema dari arah dapur. Suara gaduh pun mulai terdengar. Itu pasti
suara adik dan ayahnya yang baru bangun. Hari ini Hana harus berangkat lebih
pagi. Minggu depan ia akan mengikuti lomba Matematika. Hana harus belajar lebih
rajin daripada hari-hari biasa.
“Ohayou.” sapa Hana
pada seluruh anggota keluarganya dan dibalas dengan senyum penuh kegembiraan.
“Ah sepertinya anak
Ayah semakin rajin saja.” kata Tuan Yoshida kepada Hana. Hana mengangguk
antusias.
“Itadakimassu.” kata Hana
semangat melahap menu sarapannya pagi ini.
Sup miso dan Tamagoyaki
menjadi menu sarapan favorit Hana. Ia akan sangat antusias melahap makanannya. Adik-adik
Hana, Yuki dan Daiki sama halnya dengan Hana sangat menikmati masakan ibu
mereka. Wanita luar biasa yang selalu menyediakan makanan-makanan enak favorit
keluarga mereka.
Hana berarti bunga.
Hana lahir pada pertengahan bulan April disaat bunga sakura bermekaran. Ayahnya
tidak memberikan nama sakura tapi Tuan Yoshida lebih menyukai nama Hana untuk
anak perempuan pertamanya. Nama yang sangat cantik untuk gadis cantik di
keluarga Yoshida.
“Terimakasih atas
makanannya. Ayah, Ibu aku berangkat. Ittekimas.”
Hana bergegas mengganti
sandalnya dengan sepatu sekolah yang sudah tersedia di depan pintu. Ia sedikit
berlari menuju pagar halaman depan rumahnya. Sampai tiba-tiba...
Tuk.
Satu gulungan koran mengenai
kepala Hana. Seseorang dengan sepedanya berhenti tepat di depan pagar rumah
Hana. Orang itu terlihat kaget melihat ada sang pemilik rumah dibalik pagar
itu. Jangan-jangan koran yang dilemparkan tadi mengenai kepala gadis itu.
“Sumimasen. Anu... maaf
saya tidak sengaja.” kata laki-laki pengantar koran itu seraya membungku meminta maaf ke Hana.
“Ah... daijobou. Aku
tidak apa-apa. Jangan khawatir.”
Laki-laki pengantar
koran itu sejenak terpukau dengan senyuman manis Hana. Tiba-tiba Hana terpekik
ketika melihat jam tangannya. Raut wajahnya terlihat sedikit panik.
“Maaf aku harus
berangkat sekolah. Permisi.” Hana membungkuk sekilas kemudian berlari ke halte
bus. Ia tidak ingin sampai ketinggalan busnya pagi ini.
Kelopak bunga berwarna
merah muda itu mulai bertebangan di terpa angin. Hawa sejuk membelai kulit
membawa rasa damai dan bahagia. Ada sedikit rasa indah yang tersemat pada pagi
itu. Rasa asing yang entah akan membawa kebahagiaan atau penderitaan.
Laki-laki pengantar
koran itu kembali mengayuh sepedanya, mengantar koran-koran yang ada di
keranjang hingga jumlahnya tak tersisa lagi. Menyusuri jalan-jalan dan gang
sempit di berbagai distrik di kota ini.
Bus yang ditunggu Hana
sudah datang, ia segera naik ke dalam bus. Ia duduk manis di dekat jendela,
kebetulan pagi itu belum banyak anak sekolah yang berangkat. Hana melihat sang
pengantar koran itu tersenyum bahagia sambil mengendarai sepedanya. Ada rasa
kagum saat melihatnya.
To
be continued.....
---
*Ohayou = Selamat pagi
*Itadakimassu = Selamat makan
*Sup miso = sup tahu ala Jepang
*Tamagoyaki = telur gulung
*Ittekimas = saya berangkat
*Sumimasen = Maaf (dalam formal)
*Daijobou = tidak apa-apa/baik-baik saja
#OneDayOnePost
Note
: Hahahaha cerita gaje yang idenya tiba-tiba muncul di pagi hari ini. Soalnya
aku bingung mau post apa hari ini oleh karena itu muncullah cerita ala
Jejepangan karyaku. Hehehe mohon komentarnya teman-teman. Terimakasih.
April
Cahaya
Pati,
31 Maret 2016
kerewwn pril, jd tahu sedikit bahasa jepang
ReplyDeletekerewwn pril, jd tahu sedikit bahasa jepang
ReplyDeleteIstilah-istilah Jepangnya oke juga. Jadi tahu deh...hehe
ReplyDeleteAshiteru lah pril hehe
ReplyDeleteCeileh.. bang gilang bilang aishiteru... ahay
DeleteKeren... jepang selalu menampilkan hal menawan utk disimak ....
ReplyDeleteJangan-jangan ntar ada cinlok antara Hana dan tukang koran nih...
ReplyDeletewahh,,,slalu sukaa bacaa cerita nuansa jepang^^
ReplyDeleteditunggu kelanjutannyaa...
Keren
ReplyDeleteUwow... nungguin lanjutannya.
ReplyDeleteSejenak aku spt dibawa ke masa lalu. Saat masih sering baca novel mini jepang. Hahaha.
Eh, ada yg blg Aishiteru tuh. Whahaha
Arigato...
ReplyDelete