Ingin
jadi penulis kan? Ya gampang aja kalian tinggal nulis sudah dikatakan penulis
kok. Trus kalau keinginan sudah terpenuhi hingga benar-benar menjadi penulis
bagaimana perasaan kalian? Seneng? Bangga? Kebanyakan sih gitu. Tapi jangan
lupa bersyukur lho ya.
Setelah
berhasil menerbitkan buku dia berlaku sombong meremehkan penulis lain yang
belum bisa menerbitkan buku. Setelah dia banyak mendapat pujian akan tulisannya
dia merasa diatas angin. Emang bisa yah diatas angin dikira situ bisa terbang. Okey,
stop jadi penulis nyebelin.
Sedikit
contoh dengan penulis yang nyebelin. Ketika dia diberi kritik dan saran
orangnya nyolot dan pakai otot. Marah-marah bikin status dan berkoar-koar di
media sosial. Penulis seperti ini merasa tulisannya paling bagus dan dia tidak
terima jika ada yang mengkritik tulisannya. Aneh memang. Jika tidak mau
menerima kritik dan saran bagaimana bisa maju?
Selanjutnya
adalah penulis yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan pembaca seputar karyanya. Seperti,
terinsipirasi darimanakah karyanya itu lahir? Bagaimana dia menciptakan
konflik? Dan sebagainya. Karyamu memang bagus namun jika kau terlalu sombong
percuma. Bukankah kita menulis itu untuk berbagi ilmu dengan orang lain?
Jangan
jadi penulis yang nyebelin, jadilah penulis yang menyenangkan.
Pernah
menemui penulis seperti ini? Jika pernah mari saling mengingatkan sambil
intropeksi diri, jangan-jangan kita termasuk penulis yang nyebelin. Hehehehe.
Silahkan
yang mau berbagi cerita seputar topik ini bisa coret-coret di komentar.
#OneDayOnePost
April
Cahaya
Pati,
19 April 2016
Meskipun saya bukan penulis. Semoga dijauhkan dari sifat sombong
ReplyDeleteSemoga saya dijauhkan dari sifat sombong jadi penulis ataupun tidak
ReplyDeleteyuk, jd penulis yg nggak nyebelin
ReplyDeleteBuat bekal bgi sya ni.. Nnti klu sdh jdi penulis top... He..
ReplyDelete