Negara
yang kaya akan warisan budaya dan sumber daya alam ini juga mempunyai hal-hal
menarik untuk selalu diulas. Berbagai polemik kisah politik di negara yang amat
kita cintai ini selalu menjadi cerita tersendiri yang patut disoroti. Berbagai
kasus korupsi yang selalu mewarnai berita dilayar televisi maupun headline
sebuah surat kabar.
Para
pejabat-pejabat tinggi yang tanpa merasa bersalah selalu tersenyum manis di
depan media disaat dirinya tertangkap oleh pihak berwajib. Tak pernahkan mereka
memikirkan rakyat kecil meski sekilas saja? Memang mata mereka tidak buta
melainkan hati mereka yang buta.
Kasus
dan polemik tentang reklamasi teluk Jakarta menjadi pembicaraan panas
akhir-akhir ini. Meski saya bukanlah warga ibu kota namun apa salahnya jika
saya ikut membahas wacana ini. Pembahasan menarik yang patut disoroti dari segi
manapun.
Kasus
korupsi menjadi kegiatan rutin yang tidak pernah ditinggalkan oleh pihak-pihak
terkait dalam proses pengerjaan proyek besar di Indonesia. Salah satunya adalah
mega proyek reklamasi teluk Jakarta ini. Beberapa nama yang terlibat dalam
kasus korupsi proyek reklamasi ini mulai terungkap ke publik. Bukan hanya
masalah korupsi saja yang menjadi sorotan berbagai pihak pemerintahan melainkan
keberlangsungan proyek reklamasi ini juga dipertanyakan. Pemerintah melalui
Kementarian Kelautan dan Perikanan bahkan mendesak Gubernur DKI Jakarta untuk
menghentikan pemberlakuan izin atas pengerjaan mega proyek teluk Jakarta.
Berbagai
kemungkinan dan dampak dari proyek menjadi pembahasan menarik di segala lapisan
masyarakat. Beberapa pendapat mengatakan jika Amdal (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) seolah-olah transparan dalam kasus ini. Amdal yang diajukan
pemrakarsa proyek reklamasi ini dinilai tidak layak.
Jika
reklamasi teluk Jakarta bertujuan untuk membangun hunian mewah, bagaimana
dengan nasib para nelayan yang berada di sekitar teluk Jakarta? Sejak adanya reklamasi mereka semakin sulit
mendapatkan hasil tangkapan laut. Apakah kepentingan rakyat tidak menjadi
prioritas utama negeri ini lagi?
Mirisnya
negeri ini dikala pejabat tinggi negara serakah dan rakyat kecil hanya mencari
sedikit rezeki untuk makan setiap hari. Para supir kendaraan umum yang saling
tawuran dan demo menuntut sebuah kebijakan dan keadilan. Para artis yang dengan
bangganya mencemooh sebuah lambang negara dan para generasi muda yang semakin
terjamah oleh sinetron dan tayangan minim moral. Sang pemimpin negara yang
selalu menjadi bahan ejekan dan hinaan. Mirisnya negeri ini dengan berbagai
kisahnya yang penuh warna kelam.
Sekian
banyaknya torehan kelam yang terlukis di negeri tercinta masih ada setitik
warna indah di dalamnya. Peran orang-orang yang mungkin tak terlihat namun
tindakannya sangatlah berarti. Para dermawan dan relawan yang hatinya seperti
malaikat. Orang-orang yang semangatnya tak pernah padam dan cita-cita mulia
yang menjadi tujuan hidupnya selalu menjadi air sejuk dikala panas terik. Salah
satu sosok yang patut menjadi insipirasi negeri ini adalah sang pendiri One Day
One Post. Beliau bukanlah superhero yang membasmi kejahatan, beliau bukanlah
sosok inspirator terkenal seperti Mario Teguh namun dia adalah sosok yang
selalu rendah hati dan selalu dikagumi bagi orang-orang yang telah mengenal
bapak satu anak ini.
Masih
adakah yang peduli dengan nasib negeri ini? Negeri ini butuh orang-orang yang
cerdas dan punya hati. Jika cerdas saja tidak cukup, mereka harus punya hati
untuk peduli dengan lingkungan sekitarnya. Apakah pelaku-pelaku korupsi
mempunyai hati? Tidak. Karena mereka tidak akan pernah peduli dengan nasib
rakyat-rakyat kecil yang akan dirugikan oleh tindakannya.
Mirisnya
negeri ini, masih adakah yang peduli dengan nasib negeri tercinta kita?
#OneDayOnePost
April
Cahaya
Pati,
08 April 2016
*berita diambil dari berbagai
sumber berita di internet
"Isik penak jamanku to?" kata Pak Harto.
ReplyDeletesemakin sulit menerjemahkan arti "bangga' pada indonesia -_-
ReplyDeleteAku masih peduli pada Negeri Ini ko' mba April...
ReplyDeleteAku juga masih cinta dengan Indonesia
ReplyDeleteAku juga masih peduli kok mbak..😊
ReplyDelete