Miris dan Mringis Dengan Pendidikan


Pendidikan menjadi hal yang tak bisa diabaikan oleh siapa saja. Bahkan seorang pemulung pun berusaha memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Agar kelak anak-anak mereka tumbuh menjadi orang yang sukses, bukan meneruskan profesi mereka yang sering dipandang sebelah mata.

Tapi... jika kamu orang yang up to date... sering nonton TV, baca koran dan segala media elektronik maka kamu tidak akan asing dengan berita guru yang dituntut oleh murid dan orang tua murid. Aneh? Banget. Dulu jaman aku masih sekolah nggak ada cerita macam beginian.

Masalahnya karena si murid itu dicubit guru. Owalah dek, dulu aku dilempar penghapus kayu juga no problemo. Nah orang tuanya tidak terima, dilaporin lah si guru ke pihak berwajib. Sekarang... yang lucu siapa sih sebenarnya.

Guru adalah pahlawan tanda jasa, sekarang bisa jadi tawanan yang tak bersalah. Mbuh...

Beberapa waktu lalu Menteri Pendidikan telah diganti dari Bapak Anies Baswedan menjadi Bapak Muhadjir Effendy. Berita baru langsung menyebar ketika Bapak Muhadjir merencanakan fullday school. Yang bener aja Pak? Yakin ini diterapkan di Indonesia?


Ada beberapa negara Asia yang aku tahu menerapkan sistem fullday school, mungkin contohnya Korea Selatan dan Jepang. Bahkan murid-murid di sana sekolah sampai malam. Tapi kelemahannya, anak-anak di sana cenderung mengalami stress dan depresi karena tekanan. Yang paling ngeri mereka sampai bunuh diri.

Oke... ada berita baru. Seorang guru yang babak belur dihajar oleh orang tua murid hanya gara-gara menegur murid tersebut karena tidak mengerjakan PR. Terus di sini yang bodoh siapa? Jadi orang tua murid itu membenarkan tindakan salah si anak?

Harusnya orang tua memberi contoh yang baik pada anaknya karena pendidikan paling dasar seorang anak adalah orang tua. Kalau orang tuanya macam seperti itu, gimana anaknya?

Kalau mendengar atau membaca seperti ini membuat kita miris dan mringis dengan pendidikan di negeri ini.

Banyak yang harus diperbaiki, dan butuh keseriusan untuk menangani masalah dalam pendidikan masa kini.

Jangan sampai para pemimpin negara tutup telinga seolah semuanya baik-baik saja.

Stop saling menyalahkan. Lebih baik saling intropeksi diri sendiri apakah para orang tua sudah mendidik anaknya dengan baik? Oleh karena itu kenapa pendidikan akhlak lebih penting dari apapun. Karena percuma pinter tapi akhlak buruk.

Untuk para bapak/ibu guru, aku selalu kagum akan jasamu. Sekian, bye bye.





#OneDayOnePost #pendidikan #Indonesia


April Cahaya

Pati, 11 Agustus 2016

9 comments:

  1. Setiap orang, guru dan ortu, seharusnya tidak gampang emosi.. Siswa juga.. Harus sabar dan bersikap baik..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semuanya harus disertai hati bukan hanya emosi. Bener gitu kan Bang?

      Delete
  2. Tulisannya menarik mbak April.. (y)

    ReplyDelete
  3. Tulisannya menarik mbak April.. (y)

    ReplyDelete
  4. Tulisan mbk april sangat On fire. saya sampe ga sadar klo sudah habis.
    Semoga kita semua dapat berperan aktif untuk mewujudkan pendidikan yg kita harapkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nulisnya tanpa dibaca ulang tanpa di edit mbak. Hehehe

      Delete