Gerimis Pagi - Bab 13


             “Assalamu’alaikum...”

            Ucapan salam itu serentak membuat semua orang yang ada di rumah itu menoleh ke sumber suara. “Walaikumsalam.” jawab mereka hampir bersamaan.

            Tiga orang pemuda masuk setelah dipersilahkan oleh sang pemilik rumah. Raut muka Dewi terlihat bingung kenapa bisa Dany, Luthfi dan Gilang bisa bersamaan ke rumahnya. Luthfi sang ketua rohis kenapa tiba-tiba bersama Dany bisa tahu rumahnya? Seharusnya cuma Gilang yang datang karena rencana gila Dewi kemarin adalah meminta Gilang menculiknya dari rumah.

            “Sst.. ada tamu rupanya, Dan.” Luthfi menyenggol lengan Dany dan berbisik-bisik agar pembicaraan mereka tidak terdengar.

            “Salah moment nih, Luth.” Luthfi mengangguk setuju dengan perkataan Dany.

            Dewi berdiri mempersilahkan tamunya yang baru datang untuk duduk namun mereka bertiga terlihat tidak enak dengan tamu sebelumnya.

            “Pak, Bu... Dewi pamit pergi dulu ya. Ada urusan dengan teman kampus. Insya Allah sebelum jam sembilan nanti Dewi pulang. Assalamu’alaikum.” Dewi pamit kepada kedua orang tuanya dan keluarga Pak Wira. Menurut Dewi lebih baik mereka mengobrol di luar dibandingkan di rumah. Suasana pastinya akan canggung dan aneh. Arah pandangan Heru tak lepas dari Dewi yang pergi bersama ketiga pemuda itu.

            Mereka berempat segera berangkat menaiki motor masing-masing karena Dewi menolak diajak berboncengan dengan Gilang. Apa kata orang jika melihat mereka berdua boncengan.

            Ternyata Luthfi sudah janjian dengan Inet dan Dany untuk membahas kegiatan anggota rohis bulan ramadhan nanti. Hanya Dewi saja yang tidak tahu rencana mendadak ini. Bahkan kenapa harus bertepatan dengan acara perjodohannya itu.

--

            Dewi sedikit berlari begitu melihat Inet sudah duduk di sebuah kafe tempat mereka janjian. “Net, kenapa kamu gak kirim pesan ke aku dulu sih.” ucap Dewi begitu ia sudah duduk di sebelah Inet.

            “Lha emang kenapa? Udah enak tuh dijemput sama Bang Luthfi dan Mas Dany.” kata Inet dengan santai sambil meminum lemon tea yang dia pesan.

            “Idih. Kamu gak tahu aja situasi yang aku alami tadi. Nanti deh setelah kita rapat aku ceritain detailnya. Abisnya...” kata-kata Inet terputus oleh datangnya Dany, Luthfi dan Gilang.

            “Sorry lama.” Dany duduk lebih dulu dibanding Luthfi dan Gilang.

            Inet terlihat kaget dengan keberadaan Gilang yang datang bersama mereka. Dewi menangkap keterkejutan dari wajah Inet. Mungkin ini yang membuat Inet menjauhinya, ada sesuatu yang telat Dewi sadari. Ia berdehem pelan berniat mengembalikan perhatian Inet padanya.

            “Apa aku mengganggu acara kalian nih? Apa perlu aku pindah di meja sebelah sana?” tanya Gilang karena merasa tidak enak. Ia tahu jika dia tidak termasuk dalam rapat ini. Dia hanya orang yang secara tidak sengaja terseret di sini.

            “Gak apa-apa, Lang. Udah di sini aja, nanti kalau kamu di sana sendirian kayak anak ilang. Beneran deh. Iya gak Bang Luthfi?” Dewi mencegah Gilang yang hendak pindah dari meja mereka. Luthfi mengangguk setuju dengan perkataan Dewi.

            “Oke, sebaiknya kita mulai pembahasan kita ya. Mungkin bisa dimulai dari Dany yang akan membacakan proposalnya mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan diisi oleh kita.” Luthfi mengawali rapat mereka kali ini dengan serius.

            Mungkin hanya Luthfi yang pikirannya tenang dan terfokus untuk pembahasan rapat, berbeda dengan empat kepala yang di dalamnya berkecamuk berbagai perkiraan yang mereka tafsirkan sendiri. Sebuah pemikiran tentang kenyataan dan hati yang bertolak belakang.


            Mana yang benar mana yang salah mereka tidak tahu kepastian itu. Bibir tak mampu berucap dan bertanya tapi hati mereka gelisah serasa ingin tahu segalanya. Kenapa perasaan bisa serumit ini? Apakah ini adalah sebuah perasaan yang disebut... cinta?


Bersambung...



#OneDayOnePost


April Cahaya
Pati, 19 Mei 2016

4 comments:

  1. Gak.jadi diculik yaaa sama gilang? hahaha

    ReplyDelete
  2. Gak.jadi diculik yaaa sama gilang? hahaha

    ReplyDelete
  3. Diculik sama 3 orang cowok..lucu banget ceritanya mba. 😀😀

    ReplyDelete