Arti Sebuah Pendidikan
Tanggal 2 Mei, selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pertanyaannya kenapa tidak ada Hari Jomblo Nasional? Karena jika ada bisa-bisa jumlah jomblo di Indonesia tercatat di Badan Perjombloan Nasional. :D (oke, ini gak ada lucunya.)
Kata sebagian besar orang, pendidikan itu penting. Benarkah? Yakin?
Pada kenyataannya, di daerah-daerah pedesaan pendidikan masih dianggap hal yang kurang penting. Mereka hanya menganggap pendidikan hanya sebuah kebutuhan wajib yang tak berarti apa-apa. Yang menempuh pendidikan perguruan tinggi pun jarang. Hanya beberapa orang saja yang sadar akan pentingnya sebuah pendidikan.
Anak laki-laki biasanya lulus SMP saja sudah cukup, kemudian mereka lebih memilih bekerja di sawah atau menjadi kuli bangunan. Lebih parah lagi anak-anak perempuan yang lulus sekolah SMA atau SMP langsung menikah. Bahkan ada yang drop out dan tak lama setelah itu menikah. Jatuhnya mereka menjadi ibu rumah tangga dengan penghasilan pas-pasan.
Angka kelahiran juga semakin meningkat. Karena banyaknya pasangan muda yang sudah mempunyai anak.
Oke... Ini hanya sedikit gambaran keadaan di daerah tempat tinggalku. Apalagi seorang anak perempuan sepertiku yang notabene sangat berambisius menempuh pendidikan tinggi sering dianggap terlalu berlebihan. Atau mungkin saja dianggap aneh karena aku tidak mengikuti jejak teman-teman sebayaku yang lulus sekolah langsung menikah.
Mereka masih terpaku pada pemahaman yang tidak mendasar. Bahwa seorang perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi, cukup bisa masak dan ngurus rumah itu sudah hebat. Kata orang Jawa masak, macak , manak itu adalah takdir seorang perempuan.
Sekali lagi aku tegaskan, bahwa perempuan menempuh pendidikan tinggi bukan untuk menyaingi seorang laki-laki atau suaminya melainkan dia butuh bekal untuk menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya kelak.
Jadi, pendidikan bukan hanya masalah belajar mengajar dan pergi sekolah. Pendidikan lebih pada sebuah misi untuk hidup yang lebih baik. Bukan begitu?
#OneDayOnePost
Pati, 04 Mei 2017
April Cahaya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Bener mbak, pas saya mengajar di pedalaman Kalimantan dulu, pendidikan dianggap biasa saja tuh... Mereka lebih suka mencari aktivitas yang segera bisa menghasilkan uang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja karena faktor ekonomi..
ReplyDeleteOrang-orang yang sadar akan pentingnya pendidikan, biasanya sudah beres sama urusan ekonomi dan perut. Sehingga mereka kemudian akan mengejar pendidikan setinggi2nya...
.
Bang Syaiha
Bener Bang... Di desaku pemahaman seperti ini masih berlaku.
DeleteMemang tergantung pemahaman masing2. Penting bagi perempuan karena dialah pendidik pertama bagi anaknya
ReplyDelete