[Review] Lost in Seoul


Judul : Lost in Seoul
Penulis : Meliza Caterin
Penerbit : Pohon Cahaya
Jumlah hal : 224 hal
ISBN : 978-602-0833-50-7

Blurb :

Naomi Divanda Adiwangsa berhasil mendapatkan ijin untuk mengikuti study tour ke negara Korea yang menjadi mimpinya, tapi tanpa diduga acara tour itu merubah alur hidupnya. Hari pertama tournya di Korea dia tertinggal dari rombongan, kemudian mendapatkan kecelakaan yang melibatkan leader boyband yang tengah naik daun.

Byun Jung atau yang biasa disebut BJ tidak ingin mendapatkan skandal karena sudah membuat seorang gadis celaka, dia tidak ingin imeg boybandnya mendapat sorotan buruk, maka BJ memutuskan untuk membawa Naomi yang masih dalam keadaan pingsan pulang ke dormnya.

Dia dan ketiga temannya sepakat untuk merawat gadis itu hingga sembuh, namun mereka tidak ada yang tahu kalau kehadiran Naomi membuat seseorang berang, keselamatan gadis itu terancam, hingga akhirnya Naomi menceritakan kejadian aneh yang menimpanya, kejadian tersebut membawa dia dan keempat pria itu pada titik terang sebuah kasus, mereka harus menguak kisah yang tertutupi oleh gemerlap dunia hiburan. Kebenaran harus terungkap, karena jika sampai mereka gagal. Maka dapat dipastikan, akan ada orang lain yang menjadi korban.

Here we go... 

Lost in Seoul menceritakan seorang gadis yang bernama Naomi.  Naomi sedang berlibur di Korea bersama teman-teman kampusnya,  hingga saat ia tertinggal rombongannya dan ia bingung harus berbuat apa.

Dan... nasib naas menimpa Naomi, gadis itu tertabrak mobil seorang leader boyband ternama di Korea. Karena panik dan bingung pria yang bernama BJ (Byung Jung) itu membawa Naomi ke dorm milik boyband Candy.

Untuk menghindari masalah yang lebih rumit para member Candy terutama sang leader BJ, memutuskan untuk merawat Naomi hingga sembuh. Terlepas dari itu mereka juga tidak mau jika para wartawan akan memberitakan hal buruk tentang mereka.

Hidup Naomi bersama empat pria tampan ini juga tak melulu indah seperti bayangan kita. Masalah muncul hingga menyeret Naomi ke masalah tentang kasus yang selama ini tertutup rapat. Bersama para member Candy, Naomi ikut membuktikan kecurigaan mereka selama ini.

Membaca cerita ini tuh seperti membaca cerita-cerita fanfiction. Eh beneran. Dulu hobiku juga baca cerita-cerita fanfiction lho. Mengkhayal bagaimana bisa mempunyai kisah bersama para bias. Hahahaha...

Oke aku akan bahas beberapa kelebihan dan kekurangan novel ini.
Novel ini ringan sih, meskipun konfliknya adalah kasus yang mungkin di kehidupan nyata itu cukup serius. Aku cukup menikmati alur kisahnya, apalagi interaksi antara Naomi dan member Candy. Ini nih yang membuat jiwa fangirlku kumat lagi. Bahkan aku membaca novel ini sambil mendengarkan musik-musik K-pop.

No romance. Pertama kali, aku kira bakalan ada benih-benih cinta diantara Naomi dan salah satu member, ternyata tidak. Tetapi nggak akan mengurangi serunya cerita ini sih.

Nah ada beberapa kejanggalan atau kekurangan dari cerita ini.

Pertama, tentang karakter Naomi. Di awal Naomi ini diceritakan berpakaian tomboi. Sedikit cuek, meski teman-temannya sudah jejeritan histeris ketika tiba di bandara. Tapi... di cerita selanjutnya waktu Naomi di dorm Candy, gadis itu bisa lho memakai pakaian yang cewek banget. Karakternya itu terlalu manja jika diawal digambarkan tomboi. Menurutku Naomi ini cocok jadi anak SMA dibanding anak kuliahan.

Kedua. Pada umumnya jika kita ketinggalan rombongan, kita akan langsung menghubungi teman-teman atau pembimbing rombongan lah ya. Atau bisa juga ke bagian informasi kan masih di bandara. Tapi Naomi tidak melakukan apa-apa di sana.

Ketiga, Naomi cenderung menikmati banget tinggal bersama boyband itu. Terkesan nggak ada usaha yang berarti untuk pergi gitu.

Keempat, di awal-awal karaktee BJ sang leader kupikir bakal jadi tokoh yang akan dominan di karakter cowoknya tapi, di bagian tengah cerita, malah DJ yang lebih berperan mencari peunjuk tentang kasus itu.
Yah itulah review aku untuk novel Lost in Seoul.

Ini pertama kali aku baca karya kak Meliza Caterin. Meski demikian aku suka gaya bahasa si penulis, bahkan ada beberapa bagian yang bisa membuatku tersenyum dan bilang "mau dong kayak Naomi".

See u.. Bye bye..
Thank u...

-April Cahaya-

0 comments:

Post a Comment